Self-esteem atau harga diri adalah konsep psikologis yang menggambarkan sejauh mana seseorang menghargai, menerima, dan mempercayai dirinya sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, self-esteem tercermin dalam bagaimana seseorang memandang dirinya—apakah dengan sikap positif atau negatif dan bagaimana ia menanggapi tantangan serta interaksi sosial.
Self-esteem bukanlah sesuatu yang terbentuk secara instan. Ia berkembang sejak masa kanak-kanak, dipengaruhi oleh pengalaman, pola asuh, serta interaksi dengan lingkungan sekitar. Anak yang tumbuh dalam lingkungan suportif, di mana ia didengar, dihargai, dan didorong untuk berkembang, cenderung memiliki self-esteem yang tinggi. Sebaliknya, lingkungan yang penuh kritik, penolakan, atau ketidakpedulian bisa menanamkan keraguan terhadap diri sendiri dan menyebabkan self-esteem yang rendah.
Orang dengan self-esteem tinggi biasanya memiliki pandangan yang realistis dan positif tentang dirinya. Mereka percaya bahwa mereka memiliki nilai dan mampu mengatasi kesulitan. Hal ini tidak berarti mereka merasa sempurna, tetapi mereka menerima diri mereka apa adanya. Self-esteem tinggi berkaitan dengan kesehatan mental yang baik, seperti rasa puas hidup, ketahanan terhadap stres, dan hubungan sosial yang sehat.

Sebaliknya, self-esteem rendah sering ditandai dengan perasaan tidak aman, kritik berlebihan terhadap diri sendiri, dan ketidakmampuan menerima pujian. Orang dengan self-esteem rendah sering kali menghindari tantangan karena takut gagal, serta cenderung terlalu bergantung pada penilaian orang lain untuk merasa berharga.
Self-esteem juga dapat berubah dari waktu ke waktu, tergantung pada pengalaman hidup, seperti kegagalan, kesuksesan, kritik, atau dukungan sosial. Dalam konteks modern, media sosial juga menjadi faktor penting yang dapat memengaruhi harga diri seseorang, terutama melalui perbandingan sosial yang tidak realistis.
Dengan demikian, self-esteem adalah fondasi penting dalam kehidupan seseorang yang berperan dalam membentuk cara berpikir, perasaan, dan tindakan. Membangun self-esteem yang sehat memerlukan penerimaan diri, refleksi yang jujur, serta dukungan dari lingkungan yang positif.