Apa Itu Screen Time? Pembahasan Oleh Psikolog Anak MindHarmony Indonesia

Screen time adalah waktu yang dihabiskan anak untuk menatap layar elektronik — seperti televisi, ponsel pintar, tablet, komputer, maupun konsol game.
Di era digital saat ini, screen time memang sulit dihindari. Banyak anak yang belajar, bermain, bahkan bersosialisasi melalui layar.
Namun, jika penggunaannya berlebihan, dampaknya bisa serius terhadap kesehatan mental, konsentrasi, dan perkembangan sosial anak.

Rekomendasi Screen Time Anak Menurut WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan pedoman khusus tentang berapa lama anak boleh menatap layar setiap hari. Tujuannya agar anak tetap tumbuh dengan seimbang — baik secara fisik, kognitif, maupun emosional.

Berikut batas yang direkomendasikan:

  •  Bayi (0–1 tahun)

Tidak disarankan menatap layar sama sekali.
Fokus utama pada usia ini adalah interaksi langsung dengan orang tua, sentuhan, dan stimulasi nyata dari lingkungan sekitar.

  • Anak usia dini (2–5 tahun)

Maksimal 1 jam per hari, dengan pendampingan orang dewasa.
Orang tua sebaiknya ikut menonton atau bermain bersama anak agar tetap ada interaksi sosial dan pembelajaran aktif.

  • Remaja (6 tahun ke atas)

⚖️ Tetap perlu batasan dan aktivitas fisik seimbang.
Remaja sudah lebih mandiri, tapi penggunaan gawai tetap harus diawasi agar tidak mengganggu tidur, belajar, dan interaksi sosial.

Dampak Negatif Screen Time Berlebihan

Jika anak terlalu lama di depan layar, dampaknya bisa muncul di berbagai aspek:

  1. Gangguan tidur – Cahaya biru dari layar menekan hormon melatonin, membuat anak sulit tidur.
  2. Penurunan konsentrasi & motivasi belajar.
  3. Masalah emosi & perilaku – Anak bisa lebih mudah marah, cemas, atau sulit bersosialisasi.
  4. Risiko obesitas – Kurangnya aktivitas fisik karena terlalu lama duduk di depan layar.
  5. Masalah mata digital (Digital Eye Strain) – Mata cepat lelah, kering, dan buram.

Tips Mengatur Screen Time Anak dari Psikolog MindHarmony

Berikut langkah-langkah praktis untuk membantu orang tua:

1. Buat jadwal harian seimbang

Tentukan waktu belajar, bermain, dan istirahat. Gunakan alat bantu seperti timer atau visual schedule.

2. Terapkan aturan “no screen zone”

Misalnya, tidak ada gawai di kamar tidur atau saat makan bersama.

3. Pilih konten berkualitas

Tontonan edukatif atau permainan yang melatih logika, kreativitas, dan bahasa jauh lebih bermanfaat.

4. Jadilah contoh

Anak meniru perilaku orang tuanya. Kurangi juga waktu layar kita sendiri saat bersama anak.

5. Dorong aktivitas fisik & sosial

Ajak anak bermain di luar, menggambar, membaca, atau berinteraksi langsung dengan teman dan keluarga.


Kapan Harus Berkonsultasi ke Psikolog?

Jika anak mulai menunjukkan tanda-tanda seperti:

  • Menarik diri dari lingkungan sosial,
  • Mudah marah bila gadget diambil,
  • Sulit fokus belajar, atau
  • Mengalami gangguan tidur,

maka konsultasi psikolog anak dapat membantu menemukan keseimbangan antara kebutuhan digital dan tumbuh kembang sehat.

Biro Psikologi MindHarmony menyediakan layanan psikotes anak, konseling keluarga, serta asesmen perilaku digital anak dan remaja.
Setiap sesi dilakukan oleh psikolog berlisensi dengan pendekatan ilmiah dan humanis.

Kesimpulan

Screen time memang bagian dari kehidupan modern, tetapi perlu kendali bijak dari orang tua.
Dengan mengikuti rekomendasi WHO dan menciptakan rutinitas seimbang, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang sehat secara mental, sosial, dan fisik.